Indeks Massa Tubuh

Indeks Massa Tubuh

Sabtu, 12 November 2011

IMT utk orang dewasa di Eropa (WHO 1998), Asia (IOTF, 2000) dan Indonesia (Depkes, 2003)

Dermatitis


Dermatitis merupakan penyakit yang faktor penyebab dan jenisnya banyak. Salah satu jenis dermatitis karena pengaruh diet dalam faktor penyebabnya adalah jenis dermatitis seroboik. Namun faktor penyebab dari penyakit dermatitis seroboik pun bermacam-macam. Salah satu zat gizi yang berpengaruh terhadap kejadian penyakit dermatitis seroboik ini adalah vitamin B, salah satunya adalah vitamin B2 (riboflavin). Adapun bila seseorang telah terkena dermatitis seroboik ini maka pengobatan yang dapat dilakukanpun bermacam-macam tergantung kepada usia penderita. Pencegahan penyakit dermatitis seroboik ini pun dapat dilakukan dengan pengaturan dietnya. Hal ini dilakukan agar orang yang telah sembuh tidak akan mengalami dermatitis seroboik ini lagi.
Saran 
Penuhilah kecukupan zat gizi tiap hari untuk menghindari penyakit-penyakit gizi seperti dermatitis atopik ini. Karena salah satu penyebab dermatitis seroboik ini adalah karena terjadinya defisiensi vitamin B khususnya vitamin B2 (riboflavin). 



Manfaat Mengkonsumsi Serat

Konsumsilah lebih banyak serat demikian pesan dari hasil studi ilmiah berskala besar yang menemukan kaitan antara pola makan tinggi serat dengan turunnya risiko kematian akibat berbagai penyakit.
Pria dan wanita yang mengonsumsi serat lebih banyak diketahui memiliki risiko 22 persen lebih rendah untuk meninggal karena berbagai penyakit dibandingkan dengan mereka yang jarang mengasup serat.
Penyakit yang bisa dihindari bukan cuma penyakit jantung, tapi juga penyakit infeksi dan gangguan pernapasan seperti radang paru. Di lain pihak, studi yang dilakukan pemerintah Amerika menemukan risiko kematian akibat kanker pada pria bisa dikurangi jika mereka mengonsumsi banyak serat.
Manfaat serat ini paling kuat pengaruhnya pada penyakit diabetes dan jantung, terutama untuk menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, inflamasi dan kadar gula darah. Manfaat serat lainnya adalah mengikat racun dan mengeluarkannya dari tubuh dengan cepat. Mengonsumsi makanan kaya serat juga lebih cepat menyusutkan berat badan karena serat akan membuat perut terasa lebih kenyang.
Serat bisa didapatkan dari buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan padi-padian. Dalam studi teranyar ini ditemukan khasiat serat paling besar berasal dari bulir padi atau serelia. "Serelia utuh bukan cuma mengandung serat tapi juga vitamin dan mineral," kata Lawrence de Koning dari Harvard School of Public Health.

Sayangi Jantung Anda

Jantung merupakan organ vital yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jika terjadi kerusakan pada jantung maka akibatnya akan sangat besar dan bisa sampai menyebabkan kematian. Salah satu penyakit jantung yang banyak menyerang masyarakat Indonesia saat ini adalah penyakit jantung koroner atau disebut dengan PJK. Panyakit jantung koroner ini sangat erat hubungannya dangan pola makan dan kebiasaan makan. Pola makan yang dapat menimbulkan penyakit jantung koroner adalah rendahnya konsumsi serat yang dikonsumsi setiap harinya. Konsumsi serat yang tidak cukup juga bisa menimbulkan konstipasi. Adapun sumber serat dapat kita peroleh dari berbagai macam buah dan sayuran.

Penyakit Degeneratif


Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang saat ini banyak dijumpai di sekitar kita. Adapun jenis-jenis penyakit degeneratif tersebut adalah penyakit jantung koroner, stroke, diabetes melitus, kanker. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan penyakit degeneratif ini adalah dari pola diet yang dikonsumsi oleh masyarakat. Pola konsumsi atau diet yang salah dalam waktu yang relatif lama merupakan tabungan dalam resiko terjadinya penyakit degeneratif tersebut. Konsumsi makanan yang rendah serat dan tinggi lemak adalah salah satu jenis makanan yang saat ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Jenis makanan seperti ini sangat disukai karena rasanya enak dan tidak membutuhkan waktu yang lama dalam memasaknya. Makanan jenis ini banyak disukai oleh anak-anak dan efek yang lainnya dalam kurun waktu yang lebih singkat maka anak-anak yang suka memakan jenis makanan ini akan mengalai obesitas. Padahal jika anak-anak telah obesitas maka faktor resiko ia terkena penyakit degeneratif saat dewasa pun menjadi lebih tinggi.